Sekolah Nasima

Imam Nasima Berbagi Pengalaman Pendidikan di Negeri Belanda

Bagikan

PENDIDIKAN DI BELANDA: Anggota Pembina YPI Nasima, Imam Nasima LLM (menghadap kamera, memegang mik) sedang menyampaikan pengalaman dan pengamatannya tentang pendidikan di Belanda kepada warga Sekolah Nasima (29/7/2023).

             “Sepengetahuan saya selama belasan tahun di Belanda sebagai pelajar lalu menjadi orang tua dan profesional, pendidikan di sana mengedepankan tumbuh kembang anak secara individual. Pemetaan potensi anak juga mendetail sampai orang tua terpandu untuk membimbing di rumah maupun menentukan kelanjutan studi anak-anak mereka,” kata Anggota Pembina Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima, Imam Nasima LLM. Pernyataan tersebut dipaparkan dalam acara silaturahmi keluarga Pendiri YPI Nasima dengan organ yayasan serta guru dan tenaga kependidikan Sekolah Nasima. Acara dilaksanakan di Masjid Baitul Masykur SMA Nasima, Jalan Yos Sudarso 17 Arteri Utara Semarang pada Sabtu 29/7/2023. Sebelumnya, sejak Subuh sampai jam 09.30 WIB dilaksanakan Khataman Al Qur’an Setu Legen.

Perlu diketahui, Imam Nasima merupakan anak sulung H Yusuf Nafi’ SH CN dan Hj Djumini Setyoadi SH MKn. Anak kedua dan ketiga adalah Dewi Nasima SKel MSc dan Tri Bekti Nasima BA SKom. Mereka berlima mendirikan YPI Nasima pada 7 Januari 1994. Selulus SMA, Imam Nasima kuliah di Belanda. Setelah itu langsung berprofesi sebagai penasehat hukum, menikah, serta tinggal di Negeri Kincir Angin tersebut. Dia biasanya pulang ke Indonesia satu atau dua tahun sekali. Namun gegara pandemi keinginan untuk pulang sempat tertunda. Momen kepulangan tersebut dimanfatkannya untuk berbagi cerita dan inspirasi.

Selain silaturahmi dan berbagi cerita di Masjid Baitul Masykur, Imam Nasima juga menghadiri diskusi terbatas tentang pengembangan Sekolah Nasima di ruang Negara. Hadir dalam diskusi yaitu jajaran Pembina, Pengurus, Pengawas, dan Direktur YPI Nasima. Mereka yang hadir antara lain Ketua Pembina, KH Hanief Ismail Lc, Ketua Pengurus, Dr Indarti MPd, Pengawas, Dr H Najahan Musyafak MA. “Kami menyampaikan laporan singkat perkembangan Sekolah Nasima sampai saat ini serta program-program yang sedang kami laksanakan. Setelahnya Mas Imam memberi masukan-masukan. Diskusi berjalan cair, penuh kekeluargaan, dan berkualitas,” kata Indarti. (Pram)


Bagikan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *