DOA UNTUK PAHLAWAN: Ketua Pembina YPI Nasima, KH Hanief Ismail Lc (nomor 2 dari kiri) memimpin ziarah dan doa di pusara Mayor H Pairin Masjkoer di kompleks Taman Makam Pahlawan Raden Widjaja, Kota Blitar (8/11/2025)
Menjelang peringatan Hari Pahlawan, keluarga besar Sekolah Nasima Semarang bersama perusahaan-perusahaan di bawah naungan Nasima Grup menggelar kegiatan ziarah ke makam dua tokoh pejuang bangsa, KH Muhammad Romly Tamim dan Mayor (Purn) H. Pairin Masjkoer pada Sabtu 8/11/2025. Rombongan yang berjumlah 27 orang ini terdiri dari unsur Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima serta perwakilan dari Nasima Motor, Bus d’Nasima, Nasima Walet, dan Pasar Kubro Merah Putih. Dari YPI Nasima turut hadir Ketua Pembina, KH Hanief Ismail Lc dan Ketua Pengurus, Dr Indarti MPd.
Kegiatan diawali dengan ziarah ke makam KH Muhammad Romly Tamim di kompleks Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang. Beliau dikenal sebagai salah satu pengasuh pesantren tersebut, sekaligus santri dari ulama besar Syaikhona Kholil Bangkalan dan menantu pendiri Nahdlatul Ulama, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan ke Blitar untuk berziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Raden Widjaja, tempat dimakamkannya Mayor H Pairin Masjkoer, yang juga merupakan ayah dari salah satu Pendiri YPI Nasima, H Yusuf Nafi’.
“Ziarah ini bukan sekadar mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga menjadi sarana meneladani semangat perjuangan dan ketulusan mereka dalam membela bangsa dan agama. Hal itu sejalan dengan karakter nasionalis agamais yang kita tumbuhkembangkan di Sekolah Nasima,” ujar KH Hanief Ismail Lc di sela kegiatan. Ia menambahkan bahwa nilai-nilai perjuangan dan pengorbanan dua tokoh yang diziarahi hari ini menjadi inspirasi bagi generasi penerus, khususnya sivitas Nasima, untuk terus berkontribusi positif bagi masyarakat dan negara. Setelah berziarah ke dua makam pejuang tersebut, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan acara peringatan 1000 hari wafatnya Hj Siti Soebami, istri dari Mayor H Pairin Maskoer. Acara diadakan di rumah masa kecil H Yusuf Nafi’ yang berlokasi di Desa Tlogo, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar.

ULAMA PEJUANG: Peziarah dari Sekolah Nasima melafal istighosah dan doa di kompleks pemakaman Dzuriyah Ponpes Darul Ulum Jombang. Nadzom istighosah tersebut ditulis oleh KH Muhammad Romly Tamim.
KH Muhammad Romly Tamim dikenal sebagai ulama pejuang yang turut berperan dalam pertempuran heroik 10 November 1945 di Surabaya. Ia aktif menggerakkan santri dan masyarakat Jombang untuk berjihad melawan penjajahan, memberikan semangat serta doa bagi para pejuang di medan tempur. Sebagai bagian dari jaringan ulama pesantren yang mendukung Resolusi Jihad, beliau berperan menjaga moral pasukan serta menanamkan nilai keikhlasan dalam mempertahankan kemerdekaan.
Sementara itu, Mayor H Pairin Masjkoer dikenang atas jasanya dalam menumpas pemberontakan PKI di Blitar pada sekitar tahun 1965. Dengan keberanian dan keteguhan, beliau memimpin pasukannya dalam operasi militer yang menjaga stabilitas keamanan daerah pascaperistiwa G30S/PKI. Selain sebagai seorang TNI dia juga ditugasi sebagai Camat Kanigoro Blitat. Semangat patriotismenya yang teguh menjadi teladan bagi generasi penerus, bahwa menjaga keutuhan bangsa memerlukan keberanian, integritas, dan pengabdian tanpa pamrih. *(naskah: Pram, foto: Rozaq)*

KENANGAN MASA NYANTRI: KH Hanief Ismail Lc mengajak para Pengurus YPI Nasima mengenang masa-masa dia nyantri di Ponpes Darul Ulum Jombang di kamar asrama Raden Fattah.
