Sekolah Nasima

Manajer Microsoft Indonesia Monitoring Pendidikan Digital di Sekolah Nasima

Bagikan

MONITORING EVALUASI: Senior Manager of Educational Development Program PT Microsoft Indonesia, Obert Hoesianto ST MPd (tengah berbaju batik) didampingi Direktur Eksekutif YPI Nasima, Hj Mila Christanty SPd MM (nomor 8 dari kanan) berfoto bersama di lobby SMA Nasima (8/9/2022).

            Kamis 8/9/2022 Senior Manager of Educational Development Program PT Microsoft Indonesia, Obert Hoesianto ST MPd berkunjung ke Sekolah Nasima dalam rangkaian lawatannya di Kota Semarang. Obert ditemui oleh tiga orang Badan Eksekutif YPI Nasima, yaitu Direktur Eksekutif, Hj Mila Christanty SPd MM, Direktur Pendidikan II, Dr Dwi Sukaningtyas MPd, dan Direktur Litbang, Supramono MPd. Dia menyampaikan bahwa maksud kedatangannya adalah untuk mengadakan monitoring sekaligus menampung laporan maupun evaluasi dan masukan dari Sekolah Nasima sebagai Microsoft Showcase School di Indonesia.

“Perkembangan teknologi informasi kami maklumi berjalan begitu cepat. Tim kami terus mengembangkan fitur-fitur baru maupun menyempurnakan fitur-fitur yang selama ini ada. Kami harapkan teman-teman di lapangan, khususnya Nasima melakukan eksplorasi terus menerus terhadap fitur-fitur tersebut agar berdayaguna maksimal untuk pembelajaran,” kata Obert. “Contoh kecil, di Teams itu ada fitur yang bisa digunakan untuk menilai kompetensi berbahasa peserta didik. Tak hanya bahasa Inggris, tetapi juga bahasa-bahasa lain, seperti Indonesia, Arab, dan bahkan Jawa,” tambahnya.

Selain itu Microsoft juga terbuka terhadap keluhan maupun masukan. Beberapa laporan kemajuan maupun kendala yang terjadi disampaikan oleh ketiga direktur Nasima tersebut kepada Obert. “Kami tetap menyediakan failitas IT beserta perangkat lunak Microsoft di kelas untuk pembelajaran dengan model Blended Hybrid Learning. Guru-guru bisa melayani anak yang butuh daring, melakukan perekaman materi esensial, membagikan materi, melakukan penugasan dan penilaian, dan sebagainya,” kata Mila.

Meski singkat, Obert juga dipertemukan dengan beberapa guru dan peserta didik selaku pemakai langsung di lapangan. Mereka ada yang menyampaikan masukan, permohonan, kritik, maupun ucapan terima kasih. Pertemuan berlangsung sekitar tiga jam. Setelahnya ditutup dengan foto bersama. (Pram)


Bagikan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *