BELAJAR LANGSUNG DENGAN KYAI: Pengasuh Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Brebes, KH Sholahudin Masruri (berdiri) memberi kesempatan peserta didik SMP-SMA Nasima untuk bertanya maupun menjawab saat pengajian akhlak dalam kegiatan Pesantren Persaudaraan Sekolah Nasima-Ponpes Al Hikmah 2 (25/3-4/4/2024).
Semua jenjang Sekolah Nasima, yaitu KB-TK, SD, SMP, dan SMA Nasima memuliakan bulan Ramadhan 1445 Hijriyah atau 2024 Masehi dengan menyelenggarakan kegiatan pesantren yang kreatif dan menarik. “Anak-anak TK Nasima mengikuti Pesantren Ceria di sekolah. Anak-anak SD, SMP, dan SMA Nasima mengikuti Pesantren Ramadhan Nasima di kampus masing-masing. Khusus kelas VIII SMP Nasima dan XI SMA Nasima mengikuti Pesantren Persaudaraan di lereng Gunung Slamet, tepatnya di Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes,” kata Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti MPd.
Kegiatan diawali dengan penyambutan atau tarhib pada beberapa hari menjelang bulan Ramadhan. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam tarhib, antara lain arak-arakan di sekitar sekolah dan pembekalan seputar fiqih ibadah-ibadah dalam bulan Ramadhan bagi warga sekolah melalui pertemuan tatap muka dan tatap maya atau daring. Paparan materi dan tanya jawab dipandu oleh para guru agama yang berkompeten di setiap unit Sekolah Nasima. “Warga Sekolah Nasima, baik peserta didik, guru, tenaga kependidikan, dan orang tua secara umum mengetahui hal-hal terkait puasa serta ibadah-ibadah dan berbagai amalan selama bulan Ramadhan. Namun, hal-hal detail terkait fiqih puasa, ibadah, dan amalan Ramadhan perlu dikuatkan agar semua warga Sekolah Nasima benar-benar memperoleh barokah bulan suci tersebut,” kata Direktur Asrama dan Keagamaan YPI Nasima, Ahmad Mundzir SPd MAg atau biasa dipanggil Gus Mundzir.
Memasuki Ramadhan, kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara tematik integratif. Selain pembelajaran materi umum, peseta didik difasilitasi untuk melakukan shalat Duha setiap pagi, aktivitas tematik, serta shalat Zuhur berjamaah. Untuk aktivitas tematik para guru menyusun Modul Ramadhan Sekolah Nasima. “Isinya berupa sejarah nabi, fiqih ibadah, akhlak, cerita inspiratif, dan kuis-kuis menarik sesuai jenjang serta karakteristik peserta didik,” kata Gus Mundzir. “Tahun ini untuk SD, SMP, dan SMA Nasima tema yang diangkat adalah keteladanan Nabi Nuh as. Sedangkan KB-TK Nasima mengangkat tema keteladanan Nabi Muhammad,” tambahnya.
PEMBUKAAN PESANTREN RAMADHAN: Pengawas YPI Nasima, Drs H Nowo Susilo BA memukul rebana pembukaan kegiatan Pesantren Ramadhan Sekolah Nasima 1445 H di halaman SMP Nasima. Tampak hadir mendampingi Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti MPd (nomor 4 dari kiri) (26/3/2024)
Memasuki pekan kedua Ramadhan, semua jenjang menyelenggarakan kegiatan pesantren. Semua materi dan kegiatannya fokus pada kegiatan keagamaan sebagaimana tersusun dalam modul. Semuanya untuk penguatan atau matrikulasi fiqih, tauhid, aqidah, sirah nabawiyah, akhlak, praktik ibadah harian, life skill, dan bakti sosial. “Anak-anak KB-TK Nasima dilaksanakan di sekolah sesuai jam pembelajaran. Ada rangkaian kegiatan selama satu hari yang dikemas dalam Ramadhan Ceria,” kata Gus Mundzir. “Untuk SD Nasima, kelas I-II berkegiatan sesuai modul pada jam pelajaran sekolah. Kelas III sampai kelas VI ada kegiatan menginap di sekolah. Kelas III-IV menginap selama 3 hari 4 malam, sedangkan kelas V-VI menginap di sekolah selama 6 hari 7 malam. SMP Nasima kelas VII dan IX serta SMA Nasima kelas X dan XII menginap di kampus masing-masing selama 10 hari 11 malam, tambahnya. Khusus SMP kelas VIII dan SMA kelas XI mereka nyantri di pesantren yang sesungguhnya, yaitu di sebuah pondok pesantren di Brebes. Kegiatannya bertajuk “Pesantren Persaudaraan” dalam waktu 10 hari 11 malam pula.
Ramadhan ceria anak usia dini
KB-TK Nasima memfasilitasi anak-anak usia dininya dengan beragam kegiatan yang kreatif dan menyenangkan. Tujuannya untuk mengenalkan keistimewaan Bulan Ramadhan pada anak-anak usia emas tersebut. Sebelum Ramadhan ada kegiatan tadabbur alam atau kunjungan pengenalan lingkungan, tarhib Ramadhan atau pembekalan untuk anak serta orang tua tentang ibadah-ibadah Ramadhan, dan pawai Dugderan cilik di sekitar sekolah. Kegiatan pembelajaran selama Ramadhan diintegrasi dengan kegiatan keagamaan seperti latihan praktik ibadah harian, cerita Islami, dan sebagainya.
CERITA ISLAMI: Peserta didik KB-TK Nasima menyimak cerita islami yang dibawakan secara menarik menggunakan media boneka dalam kegiatan Ramadhan Ceria di kampus Jalan Puspanjolo Tengah Raya 69 Semarang.
Pada Kamis 21/4/2024 anak-anak seharian berada di sekolah yang beralamat di Jalan Puspanjolo Tengah Raya 69 tersebut dalam kemasan kegiatan Pesantren Ceria. Agenda dari pagi sampai seusai maghrib adalah praktik shalat berjamaah, tadarus Al Qur’an, hafalan doa, cerita islami, tidur siang, aneka permainan, berkarya kreatif, dan buka puasa bersama. “Anak-anak tampak antusias. Berkumpul seharian dengan teman-teman dan guru, serta mengikuti berbagai kegiatan unik membuat mereka begitu heboh dan riang gembira,” kata Kepala KB-TK Nasima, Nur Anisah SS MPd.
Pada hari-hari terakhir Ramadhan sebelum libur anak-anak melakukan kegiatan seperti latihan shalat Idul Fitri, zakat fitrah, santunan anak yatim, dan silaturahmi ke tetangga sekitar sekolah. “Pada saat silaturahmi ke para tetangga di sekitar KB-TK Nasima anak-anak membawa bingkisan berupa kue-kue lebaran. Mereka mengucapkan selamat menyambut Idul Fitri dan meminta maaf kepada para tetangga,” tambah Anisah.
Kultum di masjid sekitar
Unit SD, SMP, dan SMA Nasima menyambut Ramadhan 1445 H dengan beragam kegiatan. SD Nasima melakukan pawai keliling lingkungan sekolah sambil membawa Warak Ngendhog mini, bunga-bunga mayang, dan aneka tulisan ajakan untuk memuliakan Ramadhan (Jumat 8/3/2024). Pada waktu yang sama SMP Nasima juga melakukan pawai dengan membawa Gunungan Hasil Bumi mengelilingi kawasan Taman Indonesia Kaya dan Simpang Lima Semarang.
Pembekalan terkait syariat atau fiqih terkait Ramadhan juga dilakukan kepada warga sekolah. Prosesnya secara langsung atau tatap muka untuk peserta didik, guru, dan tenaga kependidikan. Sedangkan untuk orang tua dilakukan secara daring. Setelah masuk bulan Ramadhan atau mulai 12/3/2024 pembelajaran integratif berdasarkan modul Ramadhan dilaksanakan secara kreatif dan sistematis.
QIYAMUL LAIL: Peserta didik atau santri SD Nasima khusyuk mengikuti shalat Tahajud bersama sebelum makan sahur bersama.
Pada sore hari menjelang buka SD Nasima kegiatan bertajuk “Ngabuburit”. Tiga sampai empat peserta didik perwakilan setiap kelas tampil sebagai da’i cilik (dacil) atau memberi ceramah keagamaan. Penampilan mereka dinilai dan dikomentari oleh guru yang menjadi pemateri ceramah pada akhir acara. Acara tersebut disiarkan langsung melalui kanal Youtube SD Nasima. Peserta didik yang menyimak dari rumah berkesempatan mengikuti kuis berhadiah yang dilakukan pada sela-sela acara. SMP Nasima memproduksi tayangan ceramah keagamaan bertema seputar ibadah serta amal solih selama Ramadhan yang melibatkan peserta didik maupun guru. Nama programnya adalah “Lentera Hati” yang ditayangkan rutin di Youtube SMP Nasima pada sore hari selama Ramadhan. Serupa dengan SMP, SMA Nasima memproduksi tayangan “Kalam”.
DACIL KELILING: Peserta didik kelas VI SD Nasima, Jovita (berdiri) tampil apik dan percaya diri saat menyampaikan ceramah seusai shalat Isyak dan Tarawih di hadapan jamaah masjid sekitar sekolah.
Pada Ahad-Rabu 24-27/3/2024 peserta didik kelas III dan IV SD Nasima menginap di sekolah untuk mengikuti Pesantren Ramadhan. Setelah itu, pada 28/3-4/4/2024 berganti kelas V dan VI yang menginap di sekolah yang beralamat di Jalan Puspanjolo Selatan 53 Semarang tersebut. Dalam kegiatan pesantren peserta didik difasilitasi untuk melakukan ibadah secara intensif dan beragam kegiatan yang menarik serta bermanfaat untuk mengenalkan sekaligus memperkuat keagamaan para santri atau peserta didik SD Nasima. Salah satu kegiatan yang menarik adalah tarawih dan da’i keliling (tarling). Sekitar sepuluh peserta didik dan guru pendamping mengikuti shalat Isyak dan Tarawih di beberapa masjid sekitar sekolah. Salah satu peserta didik, khususnya para juara da’i cilik diberi kesempatan oleh takmir masjid yang dikunjungi untuk memberi ceramah seusai shalat tarawih. “Para takmir mengucapkan terima kasih kepada Sekolah Nasima. Santri atau anak-anak Nasima mampu memberi kesan positif dan memberi warna menarik kepada masyarakat umum melalui ceramah keagamaan khas anak-anak. Tak hanya itu Sekolah Nasima juga memberikan infak dengan jumlah yang lumayan banyak,” kata Kepala SD Nasima, Tri Yunita Raharjo SPd.
Peserta didik SMP Nasima kelas VII dan IX serta SMA Nasima kelas X dan XII juga melakukan kegiatan Pesantren Ramadhan. Mereka menginap di sekolah mulai Senin 25/3/2024 sampai Kamis 4/4/2024. Kelas VII dan IX menginap di kampus Jalan Trilomba Juang 1 Semarang, sedangkan kelas X dan XII di Jalan Yos Sudarso 17 Semarang. Beragam kegiatan menarik dilakukan. Selain kegiatan ibadah rutin, buka dan sahur bersama dan materi modul pesantren, ada juga kegiatan penguatan karakter bersama guru dan lembaga berkompeten, serta pengembangan kecakapan hidup atau lifeskill dan bakti sosial.
MENGAWETKAN MAKANAN: Peserta didik SMP Nasima sedang praktik membuat manisan buah sebagai salah satu mengawetkan buah sebagaimana yang dilakukan masyarakat zaman para nabi untuk menghadapi musim kemarau panjang.
Pesantren Persaudaraan
Peserta didik kelas VIII SMP Nasima dan kelas XI SMA Nasima mengisi Ramadhan dengan mengikuti kegiatan “Pesantren Persaudaraan” di Pondok Pesantren Al Hikmah 2, Desa Benda, Kecamatan Sirampog, Kabupaten Brebes. “Kegiatan di Brebes ini sudah berlangsung sejak 2009 saat Pengasuh Al Hikmah 2, KH Masruri Abdul Mughni masih hidup. Sebelum wafatnya, Kyai Masruri berwasiat agar kegiatan Nasima nyantri di Al Hikmah 2 ini diteruskan dan silaturahmi kedua lembaga selalu dijaga selamanya,” kata Indarti saat acara pemberangkatan di aula makan SMA Nasima Senin 25/3/2024. Ada 168 peserta didik yang ikut dan 9 guru yang mendampingi kegiatan secara penuh.
MERACIK KOPI: Peserta didik Sekolah Nasima sedang praktik meracik kopi dalam berbagai varian rasa dalam materi lifeskill barista di Pondok Pesantren Al Hikmah 2 Brebes.
PANEN IKAN: Peserta didik perempuan Sekolah Nasima tidak canggung menunjukkan ikan-ikan besar yang baru saja dipanen dari kolam Ponpes Al Hikmah 2 saat mengikuti lifeskill perikanan.
Pada hari-hari pertama kegiatan Pesantren Persaudaraan adalah orientasi kepesantrenan. Peserta didik Nasima difasilitasi oleh para pengurus pesantren untuk berkeliling mengenal lingkungan Al Hikmah 2. Selain itu disosialisasikan tata tertib dan budaya khas pesantren. Kegiatan-kegiatan yang diikuti “santri” dari SMP-SMA Nasima antara lain ibadah harian bersama santri setempat, mengaji umum atau terpusat bersama Pengasuh Al Hikmah 2, KH Solahudin Masruri, mengaji Al Qur’an dan kitab, tadabbur alam, serta kecakapan hidup pada sore dan malam hari. Mengaji Al Qur’an dan kitab bersama para kyai, serta gus dan ning di lingkungan Ponpes Al Hikmah 2. Gus adalah sebutan untuk anak laki-laki dari kyai yang mumpuni dalam ilmu agama. Sedangkan anak kyai yang perempuan disebut ning. Pengajian tersebut dilaksanakan setelah shalat Subuh di rumah-rumah para kyai, gus atau ning secara terjadwal.
MENGAJI KITAB: Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2 Brebes, KH Sholahudin Masruri (kiri) sedang memandu kajian Kitab Adabul Alim wa Muta’alim karangan Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari bersama guru-guru pendamping dari Sekolah Nasima.
Kegiatan yang paling digemari peserta didik Nasima adalah kecakapan hidup atau lifeskill. “Semua kegiatan di sini menyenangkan, namun yang paling menyenangkan itu lifeskill. Materinya banyak yang tidak kita ketemui di sekolah,” kata peserta didik kelas VIII SMP Nasima, Muhammad Hanif Fadhilah yang juga Ketua OSIS SMP Nasima. “Ada lifeskill barista, perikanan, ilmu falak atau astronomi, kerajinan tangan sulam dan jahit, membaca kitab kuning, dan pertanian. Sedangkan yang mirip di sekolah ada seni lukis kaligrafi dan seni tari Islami,” tambah Fadhil.
Tak hanya peserta didik yang berkegiatan khas santri Al Hikmah 2, para guru pendamping juga mengikuti pengajian kitab Adabul Alim wal Muta’alim. Kajian langsung dipandu oleh Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2, KH Sholahudin Masruri. Tempatnya di ndalem atau rumah pengasuh. Pelaksanaannya setiap malam setelah shalat tarawih, pada saat peserta didik mengikuti kegiatan lifeskill malam bersama para pembimbing masing-masing. “Kami menikmati tugas pendampingan ini. Selain mendampingi anak-anak didik mencari ilmu, keterampilan, dan pengalaman yang barokah, kami juga berkesempatan meningkatkan keistiqomahan ibadah, termasuk mengaji kitab bersama Kyai Sholah,” kata guru SMA Nasima, Aprista Putri Kartini SPd selaku koordinator guru pendamping. (naskah: Pram, foto: Aprista & Rizaq)