KADER PEMIMPIN NASIMA: Panitia dan peserta Nasima Leadership Building (NLB) berfoto bersama setelah menyelesaikan rangkaian kegiatan kelas dan lapangan pada 19-22/6/2025.
Dalam upaya menyiapkan kader-kader pemimpin masa depan, Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima menggelar Pendidikan dan Latihan Nasima Leadership Building (Diklat NLB) pada Kamis–Ahad, 19–22/6/ 2025 di Kyarra, Pare, Kediri, Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung selama empat hari ini diikuti oleh 60 guru dan tenaga kependidikan terpilih. Mereka merupakan individu pilihan yang diproyeksikan menjadi pemimpin di berbagai bidang di lingkungan Sekolah Nasima.
Suasana pembukaan diklat pada Kamis malam (19/6) terasa khidmat sekaligus penuh semangat. Hadir jajaran Pembina sekaligus pendiri YPI Nasima: H. Yusuf Nafi’ SH CN, Hj. Djumini Setyoadi SH MKn, Dewi Nasima SKel MSc, dan Tri Bekti Nasima BA SKom. Dari jajaran pengurus hadir Ketua Pengurus, Dr. Indarti MPd, Wakil Ketua Pengurus, Ilyas Johari SPd MM, dan Wakil Sekretaris, Adhi Nugroho SKel MSc. Selain itu hadir juga Direktur Eksekutif YPI Nasima, Hj Mila Christanty SPd MM beserta jajaran Badan Eksekutif sebagai panitia kegiatan. Kehadiran para pembina dan pengurus menjadi simbol dukungan penuh terhadap upaya menyiapkan pemimpin baru yang akan meneruskan estafet kepemimpinan di Sekolah Nasima.
IDEALISME DAN FILOSOFI: Ketua Pendiri sekaligus Anggota Pembina YPI Nasima, H Yusuf Nafi SH CN (berdiri, kanan) sedang mengajak peserta NLB memahami konsep pendidikan Sekolah Nasima yang sarat idealisme dan filosofi.
Dalam sambutannya, Dr. Indarti, MPd, Ketua Pengurus YPI Nasima, menyampaikan pentingnya menyiapkan kader pemimpin sejak dini. “Melalui kegiatan ini, kami berharap lahir kader-kader pemimpin tangguh yang memiliki kompetensi manajerial sekaligus karakter kuat untuk memajukan Sekolah Nasima di segala bidang. Kepemimpinan yang baik akan menentukan arah kemajuan lembaga kita di masa depan. NLB kali ini merupakan rangkaian dari proses berkelanjutan sampai akhirnya nanti terseleksi kader-kader andalan,” ungkapnya. Hal senada disampaikan oleh H Yusuf Nafi, salah satu pendiri sekaligus Pembina YPI Nasima. Ia menekankan bahwa kepemimpinan tidak hanya soal kecakapan mengelola, tetapi juga tentang kekuatan nilai dan keteladanan. “Nasima tidak hanya membekali guru dengan ilmu, tetapi juga dengan idealisme, integritas, dan semangat gotong royong untuk menghadapi tantangan pendidikan di masa depan,” tuturnya.
Teoritik dan praktik
Diklat yang difasilitasi oleh tim ESQ Corp ini dirancang dengan kombinasi kegiatan kelas dan lapangan. Pada sesi kelas, peserta mendapatkan berbagai materi kelembagaan, pengembangan potensi diri, dan kepemimpinan melalui presentasi, refleksi, diskusi kelompok, pengisian DNA Talent, serta kerja kelompok. Pendiri Nasima mengawali presentasi seusai acara pembukaan. Mereka memaparkan bagan pendidikan “Merah Putih” Sekolah Nasima, sejarah, dan tantangan ke depan. Sesi ini dirancang agar peserta mampu mengenali potensi diri, memperkuat visi pribadi, serta mengasah keterampilan memimpin.
Sentuhan ESQ: Coach Heidy Akhadi (menghadap kamera) selaku trainer utama memfasilitasi peserta NLB merefleksi diri, menggali potensi, dan membangun komitmen untuk meningkatkan dedikasi dalam jihad tarbiyah di Sekolah Nasima.
Sementara itu, sesi lapangan menghadirkan kegiatan olahraga, outbound, permainan tim, serta presentasi rencana tindak lanjut. Melalui kegiatan ini, peserta diajak untuk membangun kerjasama, mengasah komunikasi, serta melatih pengambilan keputusan dalam situasi yang menantang. Perpaduan antara materi kelas dan lapangan diharapkan mampu membentuk pemimpin yang seimbang antara pengetahuan, keterampilan, dan karakter.
RENCANA TINDAK LANJUT: Tim kader pemimpin SD Nasima dibersamai Coach Heidy (duduk nomor 4 dari kiri) dan Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti MPd (duduk nomor 2 dari kanan) seusai presentasi rencana tindak lanjut.
Selama empat hari pelaksanaan, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka tidak hanya belajar, tetapi juga membangun ikatan kebersamaan yang semakin memperkuat rasa memiliki terhadap Sekolah Nasima. Semangat kebersamaan ini menjadi modal penting bagi lahirnya pemimpin yang mampu bekerja sama, berkolaborasi, dan menumbuhkan budaya organisasi yang sehat.
Pada akhir kegiatan, para peserta mempresentasikan rencana tindak lanjut sebagai wujud komitmen nyata setelah mengikuti diklat. “Langkah ini diharapkan menjadi awal dari berbagai inovasi dan terobosan baru di lingkungan Sekolah Nasima.
Diklat Nasima Leadership Building bukan sekadar pelatihan, melainkan sebuah ikhtiar strategis untuk menyiapkan pemimpin-pemimpin baru yang siap membawa Sekolah Nasima menuju masa depan yang lebih maju, berdaya saing, dan berkarakter,” kata Indarti. (Pram)