SEMANGAT BELAJAR: Sebagaimana di sekolah, pada tanggal 17 peserta NPEC kelas VII SMP Nasima mengenakan busana tradisional sebagai wujud semangat belajar bahasa internasional tetapi tetap berkarakter nasionalis agamais.
Nasima-Pare English Camp (NPEC) 2025 kembali digelar sebagai program wajib bagi peserta didik Sekolah Nasima Semarang di kelas-kelas tertentu. Tahun ini, NPEC diikuti oleh siswa kelas V SD Nasima, kelas VII dan IX SMP Nasima, serta kelas X dan XII SMA Nasima. Kegiatan dilaksanakan di kompleks asrama integratif Kyarra, Kampung Inggris, Pare, Kediri. Pelaksanaan dimulai sejak 24 Agustus hingga 5 September 2025 untuk kelas IX SMP dan kelas X SMA, kemudian berlanjut 7–19 September 2025 untuk kelas VII SMP. Menyusul berikutnya nanti NPEC untuk kelas V SD dan kelas XII SMA.
Program NPEC dirancang untuk memberikan pelatihan bahasa Inggris secara intensif yang diintegrasikan dengan pendidikan karakter. Keterampilan utama yang diasah adalah speaking, listening, reading, writing, dan vocabulary. Bagi kelas akhir, seperti kelas IX SMP dan XII SMA, fokus tambahan diberikan pada persiapan menghadapi tes TOEFL ITP. Semua kegiatan dilaksanakan secara terjadwal intensif lima kali sehari, diperkuat dengan pembiasaan berbahasa Inggris dalam aktivitas harian.
Meski tampak melelahkan, semua peserta didik justru merasa betah. Salah satunya Danish Maulana Ghossan (kelas VII SMP Nasima), yang awalnya gugup karena kurang percaya diri berbahasa Inggris. “Sekarang saya lebih nyaman. Belajarnya seru, coach-nya asyik, tidak kaku, apalagi ada olahraga dan kegiatan ibadah bersama. Makanannya enak, tempat menginappnya juga nyaman,” ujarnya sambil tersenyum.
JEJAK MAJAPAHIT: Peserta NPEC 2025 mengeksplorasi salah satu candi peninggalan Kerajaan Majapahit, Candi Tegowangi untuk menambah wawasan dan pengalaman belajar.
Fasilitas Kyarra Dormitory juga memberi pengalaman berbeda. Bangunan-bangunannya artisik bertema Nusantara dikelilingi lingkungan hijau. Ada lapangan olahraga, hingga aula terbuka yang membuat para peserta didik merasa belajar sekaligus berlibur. Sesuai jadwal, mereka mendapat kesempatan untuk menelepon keluarga memakai telepon pintar guru pendamping.
Sekolah Nasima menggandeng ACCESS English School Pare sebagai mitra pelatihan bahasa, sementara tim guru mendampingi pendidikan karakter. Nilai-nilai kemandirian, sosialisasi, kepercayaan diri, kebersamaan, hingga religiusitas ditanamkan melalui aktivitas harian. Kegiatan yang mendukung pembentukan karakter di antaranya adalah ibadah berjamaah, olahraga, makan bersama, kerja bakti, hingga penataan kamar dan lingkungan. Pada akhir pekan, peserta didik juga diajak menjelajahi lingkungan sekitar, seperti kunjungan ke Candi Tegowangi dan Masjid Imam Al Bukhari.
ASYIK DAN EFEKTIF: Peserta NPEC sedang melakukan setoran kosakata bahasa Inggris kepada pelatih dalam suasana yang akrab namun serius.
TETAP MENGAJI: Di sela-sela berlatih bahasa, ada jadwal harian yang memfasilitasi peserta NPEC melakukan pembelajaran mengaji Al Qur’an bersama guru pendamping.
UNJUK KOMPETENSI: Setiap malam menjelang tidur peserta melakukan unjuk kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris berdasar materi, kosa kata, dan konteks kegiatan pada hari yang bersangkutan.
Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr. Indarti, M.Pd., menegaskan bahwa NPEC merupakan upaya nyata sekolah untuk membekali siswa dengan kompetensi bahasa asing sekaligus karakter mulia. “Kami berharap peserta didik mampu menjadi pemimpin Indonesia Raya yang unggul dalam kompetensi dan berkarakter mulia. Insya Allah, mereka kelak bisa bersaing sekaligus bersanding dalam peradaban global,” ujarnya. (Pram)
SMP Nasima keren…. 👍
Program keren, semoga bermanfaat. Sukses selalu untuk sekolah nasima