Sekolah Nasima

Liburan Seru Sambil Mengasah Bahasa Inggris di Pare

Bagikan

KAMPUNG INGGRIS: Peserta didik Sekolah Nasima ceria dan semangat mengisi liburan semester I sambil mengasah kemampuan berbahasa Inggris di Kampung Inggris Pare (10-23/12/2023).

Sekolah Nasima Semarang selalu memiliki program-program khas dan bernilai untuk mewujudkan pendidikan holistik integratif yang berkualitas bagi peserta didiknya. Salah satu program itu adalah Nasima-Pare English Camp (N-PEC). “N-PEC 2023 ini adalah kali ketiga. Pertama kali kami selenggarakan pada tahun 2019. Berhenti dua tahun karena pandemi Covid-19. Mulai lagi tahun 2022 lalu 2023 ini,” kata Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti MPd saat acara pemberangkatan di halaman SD Nasima, Jalan Puspanjolo Selatan 53 Kota Semarang (Minggu 10/12/2023). Acara pemberangkatan dihadiri oleh semua peserta kegiatan, para orang tua peserta didik, serta beberapa orang organ YPI Nasima dan kepala SD, SMP, maupun SMA Nasima.

Menurut Indarti, N-PEC selalu dilaksanakan setelah usai penilaian akhir semester gasal atau setiap Desember. Tahun ini N-PEC kembali dilaksanakan di Kampung Inggris, Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Waktunya selama dua pekan, yaitu pada 10-23 Desember 2023. Pesertanya total berjumlah 110 anak yang terdiri dari 61 peserta didik SD Nasima, 37 SMP Nasima, dan 12 SMA Nasima. Mereka didampingi 10 guru pendamping untuk memastikan kegiatan N-PEC berjalan sesuai rencana dan mencapai target.

“Terima kasih kepada orang tua dan anak-anak yang turut berpartisipasi dalam N-PEC tahun ini. N-PEC merupakan kegiatan unik dan positif untuk mengasah kemampuan berbahasa Inggris aktif anak-anak melalui pendekatan dan metode yang sedikit berbeda di Pare. Kita pahami bersama betapa pentingnya kemampuan berbahasa Inggris dalam peradaban global yang segera dihadapi anak-anak kita,” kata Indarti dalam sambutannya. Dia menambahkan, bahwa anak-anak tidak sekadar berlatih bahasa Inggris, namun juga membangun karakter. “Bersama guru pendamping yang penuh dedikasi anak-anak difasilitasi untuk membangun karakter mandiri, percaya diri, tanggung jawab, kerja keras, empatik, kompetitif, dan solidaritas. Selain itu juga nasionalis agamais melalui shalat berjamaah, tadarus Al Qur’an, tahlil, serta eksplorasi dan ziarah ke Makam Bung Karno,” ujarnya.

PESAN MOTIVATIF: Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti MPd (kanan) memberi nasehat-nasehat penyemangat kepada peserta Nasima-Pare English Camp (N-PEC) saat acara di pemberangkatan di halaman SD Nasima Semarang. 

“Penyelenggaraan program bekerja sama dengan lembaga ACCESS, sebuah lembaga yang kami pilih karena memiliki kesepahaman dalam banyak hal. Lembaga yang berdiri sejak 2006 tersebut merupakan lembaga kursus bahasa Inggris yang memahami karakteristik tumbuh kembang anak-anak Nasima serta terintegrasi dengan pendidikan karakter. Saya berharap anak-anak selalu gembira, semangat, dan disiplin mengikuti agenda pembelajaran yang ada. Tawaduk pada guru pendamping dan para coach, serta iringi dengan ibadah dan doa yang sungguh-sungguh,” tambah Indarti.

Metode NLA

            Setelah menempuh perjalanan sekitar lima jaman dari Semarang menggunakan tiga bus d’Nasima peserta N-PEC tiba di Kampung Inggris. Secara proporsional terpisah antara laki-laki dan perempuan mereka menempati empat asrama yang disediakan. Setelah menata kamar dan orientasi lingkungan selama satu jaman peserta N-PEC berkumpul di aula asrama masing-masing. Mereka mengikuti measuring test atau tes lisan untuk mengukur kemampuan berbahasa Inggris secara perseorangan. Coach atau para pelatih senior yang melakukan tes. “Hasil tes langsung digunakan untuk membagi kelas peserta sesuai tingkat kemampuan berbahasa Inggris. Peserta dibagi ke dalam enam kelompok, yaitu Intermediate, Pre-Intermdiate 1, Pre-Intermediate 2, Low Elementary, Mid Elementary, dan High Elementary,” kata Koordinator Guru Pendamping sekaligus Koordinator Program N-PEC, Isnayani Tabi’ul Mursyida MPd.

COACH GAUL: Tim pelatih (coach) ACCESS rata-rata berusia muda dan gaul, namun memiliki kompetensi yang mumpuni serta menguasai metode pembelajaran yang variatif dan efektif.

Isnayani juga menjelaskan, bahwa jadwal pembelajarannya terhitung padat. Setiap kelompok wajib mengikuti lima sesi pembelajaran setiap harinya. Jadwal terbagi dalam jadwal kelas utama (main class), kelas ekspresi (expression class), dan kelas integrasi (integrated class). Kelas utama dilaksanakan pada jam 07.00-08.30, 10.00-11.30, dan 13.00-14.30 WIB di Lembaga ACCESS. Kelas ekspresi dilaksanakan setelah shalat Subuh, jam 05.00-06.00 WIB. Kelas integrasi dilaksanakan setelah shalat Magrib dan tadarus Al Qur’an, jam 18.30-20.00 WIB. Kedua kelas terakhir dilaksanakan di asrama masing-masing. “Alhamdulillah, anak-anak enjoy dan disiplin dengan jadwal yang ada. Kemampuan anak-anak pun terlihat begitu pesat peningkatannya,” kata Isnayani yang juga merupakan Wakil Kepala SMA Nasima Bidang Kurikulum dan Pengajaran tersebut.

KELAS INTERAKTIF: Peserta N-PEC fokus dan aktif dalam pembelajaran bersama coach yang pintar dan menyenangkan.

ACCESS menerapkan metode Natural Language Ability (NLA). Para coach memfasilitasi peserta N-PEC untuk menginternalisasi kebiasaan belajar bahasa Inggris dan berbahasa Inggris aktif dalam kehidupan natural sehari-hari anak secara menyenangkan. Sejak bangun tidur sampai menjelang tidur peserta didorong untuk selalu membaca, mengingat, mengucap, berkomunikasi, dan sebagainya dengan bahasa Inggris. “Oleh karena itulah peserta didik wajib menginap di Kampung Inggris Pare selama kurun waktu tertentu dan jadwal kegiatannya dimulai sejak bakda Subuh sampai menjelang tidur. Bahasa Inggris pada akhirnya nanti akan selalu terpatri dalam aktivitas sehari-hari, bahkan di alam bawah sadar peserta,” ujar Isnayani.

Metode NLA dibawakan secara optimal oleh jajaran coach ACCES yang kompeten serta berpenampilan natural, bertutur kata, dan bersikap sesuai karakteristik peserta didiknya. Mereka bersertifikat Educational Testing Services (ETS) dengan skor minimal 800 dari lembaga International Tes Center. Serangkaian seleksi dan pelatihan dilakukan lembaga untuk memastikan para coach mampu memfasilitasi pembelajaran Inggris secara fokus, efektif, dan menyenangkan.

MEMPERKAYA KOSAKATA: Anak-anak berkompetisi dalam penguasaan vocabulary dan peneraapannya dalam kalimat sehari-hari.

NATURAL: Peserta N-PEC praktik dialog berbahasa Inggris di jalanan kampung. Sebuah pendekatan dan metode belajar yang aplikatif serta menyenangkan.

Membentuk karakter

Di sela-sela agenda belajar bahasa Inggris yang padat anak-anak tak lupa untuk membentuk karakter mulia. Hidup di asrama yang jauh dari orang tua merupakan implementasi karakter mandiri. Mengikuti semua agenda yang disusun coach maupun guru pendamping secara tepat waktu dari subuh sampai menjelang tidur merupakan wujud nyata karakter disiplin dan kerja keras.

Ada suatu rutinitas harian yang membentuk perilaku mereka. Aktivitas dimulai dari sekitar jam 03.45. Anak-anak di setiap asrama bangun tidur, doa bangun tidur, menata tempat tidur, dan bergegas antri ke kamar mandi. Setelah itu shalat Tahajud, Qabliyah Subuh, dan Subuh berjamaah di ruang tengah asrama. Jam 05.00-06.00 mengikuti jadwal kelas ekspresi. Olah raga, mandi pagi, sarapan, dan kebersihan kamar menjadi agenda selanjutnya. Jadwal kelas utama dari jam 08.00 sampai 14.30 dijalani dengan riang gembira. Di selanya mereka tak lupa melakukan shalat Duha serta Zuhur dan Asar berjamaah.

LAPANGAN DESA: Peserta didik SD, SMP, dan SMA Nasima sedang bermain bersama di lapangan Desa Tulungrejo. Mereka saling memotivasi dan semakin kompak dalam keluarga besar Sekolah Nasima.

Kedua, pada Senin 18/12/2023 peserta N-PEC diajak keliling Kampung Inggris menggunakan odong-odong, sejenis mobil yang dimodifikasi menjadi kendaraan gandeng yang terbuka sisi kanan kirinya. Anak-anak merasa senang karena merasakan sensasi baru dapat naik kendaraan “rakyat jelata” tersebut. “Ternyata seru juga naik odong-odong itu. Apalagi beramai-ramai dengan teman-teman yang seru,” kata Armadilo, peserta didik kelas IV SD Nasima.

MENELADANI BUNG KARNO: Peserta N-PEC mengeksplorasi Museum Bung Karno di Blitar. Rekreasi sekaligus belajar banyak dari sosok Proklamator tersebut.

Ketiga, secara bergiliran anak-anak Nasima difasilitasi kunjungan ke Museum dan Makam Bung Karno (Presiden I dan Proklamator RI) di Blitar dan Monumen Simpang Lima Gumul yang menjadi ikon Kota Kediri. Peserta didik SMP dan SMA Nasima pada Selasa 19/12 serta peserta didik SD Nasima pada Rabu 20/12. Di Museum Bung Karno peserta N-PEC berkeliling, mengamati, serta menyerap informasi seputar sejarah hidup dan perjuangan tokoh yang bernama lengkap Ir H Soekarno tersebut. Setelah itu mereka duduk khidmat mengelilingi pusara Sang Proklamator. Dipimpin oleh guru pendamping sekaligus guru pendidikan agama SD Nasima, Musiyono SPd anak melafal tahlil dan doa untuk Bung Karno, para syuhada dan pahlawan Indonesia, serta para leluhur masing-masing. Di Monumen Gumul anak-anak mengapresiasi keindahan dan kemegahan monumen yang menyerupai Arc de Triomphe di Paris Perancis.

MENELADANI BUNG KARNO: Peserta N-PEC mengeksplorasi Museum Bung Karno di Blitar. Rekreasi sekaligus belajar banyak dari sosok Proklamator tersebut.

Ketiga, secara bergiliran anak-anak Nasima difasilitasi kunjungan ke Museum dan Makam Bung Karno (Presiden I dan Proklamator RI) di Blitar dan Monumen Simpang Lima Gumul yang menjadi ikon Kota Kediri. Peserta didik SMP dan SMA Nasima pada Selasa 19/12 serta peserta didik SD Nasima pada Rabu 20/12. Di Museum Bung Karno peserta N-PEC berkeliling, mengamati, serta menyerap informasi seputar sejarah hidup dan perjuangan tokoh yang bernama lengkap Ir H Soekarno tersebut. Setelah itu mereka duduk khidmat mengelilingi pusara Sang Proklamator. Dipimpin oleh guru pendamping sekaligus guru pendidikan agama SD Nasima, Musiyono SPd anak melafal tahlil dan doa untuk Bung Karno, para syuhada dan pahlawan Indonesia, serta para leluhur masing-masing. Di Monumen Gumul anak-anak mengapresiasi keindahan dan kemegahan monumen yang menyerupai Arc de Triomphe di Paris Perancis.

DOA UNTUK PAHLAWAN: Peserta didik dan guru pendamping Sekolah Nasima berziarah di Makam Bung Karno dan berdoa untuk semua pahlawan Indonesia.

“N-PEC tahun ini benar-benar keren. Pembelajarannya mudah dipahami dan menyenangkan. Coach-nya juga para guru pendamping pintar, ramah, dan menyenangkan, namun tetap menegakkan disiplin. Makanannya enak, suasananya membuat krasan. Kegiatan-kegiatan lainnya juga keren dan seru. Terima kasih Nasima, ACCESS, para guru pendamping, dan para coach,” kata peserta didik kelas VIII SMP Nasima, Shafa Aqilla Khairani. (naskah: Pram, foto: Isna & Nafi)

MONUMEN IKONIK: Peserta dan guru pendamping N-PEC 2023 berfoto dengan latar Monumen Simpang Lima Gumul Kediri saat kegiatan fieldtrip.


Bagikan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *