SEJAK USIA DINI: Penguatan keagamaan bagi guru dan tenaga kependidikan Daycare-KB-TK Nasima oleh Direktur Asrama dan Keagamaan YPI Nasima, Ahmad Mundzir SPd AH (menghadap kamera) pada Senin 4/7/2022.
Mengawali tahun ajaran 2022/2023 guru dan tenaga kependidikan Sekolah Nasima semua jenjang mengikuti kegiatan penguatan keagamaan. Kegiatan dilaksanakan secara bergantian di aula setiap unit sekolah. Fasilitatornya adalah Direktur Asrama dan Keagamaan YPI Nasima, Ahmad Mundzir SPd AH.
Kegiatan untuk guru dan tenaga kependidikan KB-TK Nasima dilaksanakan pada Senin 4/7/2022 di ruang Yogyakarta KB-TK Nasima jalan Puspanjolo Tengah Raya 69 Semarang.. Tahap kedua untuk guru dan tenaga kependidikan SD Nasima pada Selasa 5/7/2022 di Aula Parigi SD Nasima jalan Puspanjolo Selatan 53 Semarang. Lalu SMA Nasima pada Rabu 6/7/2022 di Ruang Polewali SMA Nasima jalan Yos Sudarso 17 Arteri Utara Semarang. Terakhir SMP Nasima pada Kamis 7/7/2022 di Aula Masohi SMP Nasima jalan Trilomba Juang 1 Semarang.
“Kami menyadari bahwa potensi keagamaan guru dan tenaga kependidikan Sekolah Nasima cukup beragam. Mereka pun lolos serangkaian proses seleksi, khususnya keagamaan umum seperti mengaji Al Qur’an dan sebagainya. Ada sebagian yang pernah nyantri di pondok pesantren. Sebagian yang lain belajar agama dari keluarga, sekolah atau kuliah, dan pendidikan agama nonformal seperti di madrasah diniyah atau kelompok-kelompok pengajian,” kata Ahmad Mundzir. Menurutnya, masih banyak hal-hal detail tentang fiqih aqidah dan ibadah yang perlu distandardkan. Sekolah Nasima mendidik ibadah berpedoman pada mazhab Syafi’i serta tradisi-tradisi amaliah khas kaum nahdliyyin.
ANTUSIAS: Guru dan tenaga kependidikan SMP Nasima antusias menyimak paparan tentang standard keagamaan yang perlu dipahami, dipraktikkan, dan ditumbuhkembangkan kepada warga Sekolah Nasima.
Kegiatan dilaksanakan selama empat jam, dari pukul 08.00 sampai 12.00 WIB. Materinya esensisial yaitu ketauhidan, aqidah 50, mengenal air untuk bersuci, wudu, pakaian ibadah, sholat, wirid, dan doa, serta strategi pendampingan guru. Ahmad Mundzir memaparkan dengan powerpoint dan video, serta demonstrasi. Pada jam istirahat semua peserta diminta melakukan praktik wudu dan sholat Duha didampingi guru-guru agama dan mengaji sebagai pengamat. Setelah itu para pengamat diberi kesempatan untuk menyampaikan hasil pengamatan dan evaluasinya. Mereka menyampaikan kelebihan maupun kekurangan dari praktik wudu serta sholat yang dilakukan para guru.
“Kami sangat senang dengan kegiatan ini. Bisa jadi ada kekurangansempurnaan dalam ibadah kami selama ini. Melalui paparan maupun evaluasi kami memperoleh pencerahan. Kami bertekad untuk terus memperbaiki kualitas ibadah kami, memberi teladan serta mendampingi anak-anak didik kami,” kata Dra Sulastri MPd, guru sekaligus wali kelas di SD Nasima. Kemudian dari sisi kebijakan, Kepala SMP Nasima, Yudina Tri Heryanti SPd mengatakan bahwa ada beberapa konsekuensi yang harus dilakukan sekolah untuk memfasilitasi tempat wudu, jalur suci, sistem pembersihan area sholat, dan sebagainya. “In syaa Allah revitalisasi sarana prasarana yang memfasilitasi praktik-praktik keagamaan di Sekolah Nasima selalu kami upayakan. Bagi kita, agama adalah pondasi utama dalam pendidikan sehingga harus intensif dalam penyelenggaraan maupun penyediaan fasilitasnya,” tambah Yudina. (Pram)
REFLEKTIF: Kegiatan penguatan ibadah di SMA Nasima. Selain paparan materi, fasilitator kegiatan juga mengajak para guru dan tenaga kependidikan untuk merefleksi kualitas ibadah masing-masing.