PARADE BHINNEKA TUNGGAL IKA: Peserta didik dan guru Sekolah Nasima berbusana adat Nusantara dan menari tradisional saat memasuki lapangan upacara HUT ke-77 RI. Tampak barisan kelas IV SD Nasima menari Lenso secara rancak.
Selalu ada nuansa yang berbeda dalam perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) di kampus Sekolah “Merah Putih” Nasima. Pada perayaan kali ini seribu lebih peserta didik kelas IV-VI SD Nasima, kelas VII-IX, SMP Nasima, dan kelas X-XII SMA Nasima, serta seluruh pimpinan, guru, dan tenaga kependidikan dari KB-TK, SD, SMP dan SMA Nasima hadir di lapangan SMA Nasima Jalan Yos Sudarso 17, Arteri Utara, Kota Semarang. Hadir pula para organ Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima, seratusan orang tua peserta didik, tiga orang veteran pejuang bangsa, serta guru dan peserta didik tamu dari SMA Karangturi. Sementara itu peserta didik Daycare, KB, TK dan kelas I-III SD Nasima, serta semua orang tua maupun masyarakat hadir secara daring dengan menyimak tayangan kegiatan HUT ke-77 RI di kanal Youtube Sekolah Nasima.
Organ YPI Nasima yang hadir antara lain dari jajaran pembina, pengurus, pengawas, dan badan eksekutif. Jajaran Pembina yang hadir yaitu Ketua Pembina YPI Nasima, KH Hanief Ismail Lc serta Anggota Pembina sekaligus Pendiri YPI Nasima, Hj Djumini Setyoadi SH MKn dan Dewi Nasima SKel MSc. Jajaran Pengurus YPI Nasima yang hadir antara lain Ketua Pengurus, Dr Indarti MPd, Wakil Ketua Pengurus, Ilyas Johari SPd MM, Wakil Sekretaris, Adi Nugroho Skel MSc, Wakil Bendahara, dan Anggota Pengurus, Marsudi. Jajaran pengawas yang hadir adalah Ketua Pengawas YPI Nasima, Drs H Ragil Wiratno MH. Sedangkan Badan Eksekutif YPI Nasima hadir lengkap, yaitu Direktur Eksekutif, Hj Mila Christanty SPD MM beserta jajaran direktur. KH Hanief Ismail Lc yang memakai baju adat Sulawesi, Dr Indarti MPd memakai pakaian adat seorang ratu suku Dayak, dan Drs H Ragil Wiratno MH memakai busana adat Jawa.
Mereka tumpah ruah di area parkir dibelakang lapangan upacara dengan memakai busana adat daerah se-Nusantara. Sekitar jam 08.00 mereka memasuki lapangan dengan memeragakan gerakan tari tradisional yang diiringi musik khas dari beberapa suku di Indonesia. Pada urutan paling depan peserta didik dan guru kelas IV SD Nasima menari Lenso diiringi musik khas Maluku. Setelah selesai menari sekitar tiga menit mereka berjalan membuat barisan di sebelah tamu undangan. Peserta didik dan guru kelas V SD Nasima menyusul sesudahnya. Mereka menari khas Papua diiringi musik dan lagu Sajojo. Kelas VI SD Nasima menari khas Nusa Tenggara diiringi musik lagu Gemu Famire. Seusai menari kelas V dan VI membentuk barisan di ujung kanan.
Kelas VI SMP Nasima menari khas Sulawesi bagian selatan. Kelas VIII SMP Nasima menari tradisional Sulawesi bagian utara diiringi musik lagiu Si Patokaan. Kelas IX SMP Nasima menari adat khas Sumatera Selatan. Kelas X SMA Nasima menampilkan tarian khas Sumatera Utara dan kelas XI SMA Nasima menari adat khas Kalimantan bagian selatan. Kelas XII SMA Nasima menari khas Kalimantan bagian utara.diikuti peserta didik perwakilan dari SMA Karangturi. Sementara itu semua guru KB-TK Nasima, guru SD, SMP, dan SMA Nasima selain wali kelas, serta semua tenaga kependidikan menari adat khas gabungan dari suku-suku di Pulau Jawa dan Bali.
BANGGA SEBAGAI ANAK INDONESIA: Peserta didik Sekolah Nasima gembira dan antusias berbusana dan menari adat dalam Parade Bhinneka Tunggal Ika. Mereka bangga menjadi anak Indonesia.
Alhasil, kemeriahan dan suasana pesta parade busana ini sangat terasa. Setiap peserta berusaha menampilkan kelompoknya semeriah, serancak, dan seunik mungkin dengan durasi penampilan sekitar tiga menit per kelas paralel. Pentas kolosal yang sangat memukau. Ada tim juri yang dengan awas menilai kekompakan, kreatifitas musik dan gerak tarian peserta. Semua peserta dan hadirin memberi aplaus sangat meriah kepada setiap kelas yang memasuki lapangan upacara seraya menari adat. “Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika benar-benar hadir dan dihayati oleh semua warga Sekolah Nasima,” kata Clara Alverina, peserta didik kelas XII MIPA 2 SMA Nasima.
BERSAUDARA: Peserta didik dan guru SMA Karangturi larut dalam kegembiraan, ikut menari bersama peserta didik Sekolah Nasima.
Menurut Ketua Panitia Peringatan HUT Ke-77 RI Sekolah Nasima, Eni Setyaningsih SPd parade pasukan Bhinneka Tunggal Ika ini bertujuan untuk menampilkan keunikan dan keindahan ragam budaya di Indonesia dari Sabang sampai Merauke melalui unjuk keragaman busana, musik, lagu, dan tarian.
Seusai parade Bhinneka Tunggal Ika semua yang hadir berdiri khidmat. Perhelatan dilanjutkan dengan upacara bendera. Petugas upacara terdiri dari pasukan pasukan 17, 8, dan 45. Sesuai tanggal, bulan, dan tahun kemerdekaan Indonesia. Pasukan 17 adalah Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) SMA Nasima. Pasukan 8 terdiri dari pemimpin upacara, empat pemimpin kompi, ajudan pembina, pembaca teks Pembukaan UUD NRI 1945, dan pembaca doa. Sedangkan pasukan 45 adalah paduan suara SMP Nasima. Upacara berlangsung khidmat.
KEBANGGAAN TERTINGGI: Pasukan pengibar bendera (paskibra) SMA Nasima berjalan tegap untuk mengibarkan bendera Merah Putih. Lolos seleksi menjadi paskibra pada upacara Hari Kemerdekaan adalah kebanggaan tertinggi bagi setiap generasi Indonesia.
Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti dalam pidato selaku inspektur upacara mengatakan, bahwa Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote menjadi negara dan bangsa yang berdiri kokoh dan berdaulat penuh. Indonesia mampu bersanding dengan negara-negara merdeka lainnya di dunia berkat kemerdekaan yang dirintis dan diperjuangkan para pahlawan serta seluruh bangsa Indonesia dalam rida serta pertolongan Allah Swt.
“Hari Kemerdekaan adalah sebuah momentum yang sangat penting bagi kita untuk bergotong royong membangun di segala bidang demi mewujudkan Indonesia Raya. Sebagai pelajar, guru, dan profesi serta posisi apapun mari kita bersinergi untuk berkarya yang terbaik dalam mewujudkan Indonesia yang panjang punjung, pasir wukir, gemah ripah, loh jinawi, tata tentrem, kerta raharja,” katanya.
Upacara bendera selesai pada pukul 09.30 WIB. Semua peserta disilakan untuk istirahat sejenak sambil menyiapkan diri untuk mengikuti momen “Detik-detik Proklamasi” dan pentas seni. Pada pukul 10.00 semua peserta menata diri dengan formasi huruf U menghadap ke latar besar bertulis “Generasi Merah Putih Sekolah Nasima Inspirator Kepulihan dan Kebangkitan Indonesia” serta berilustrasi kompilasi foto-foto rumah adat Nusantara. Tepat pukul 10.10 semua berdiri tegak lalu diperdengarkan suara sirine yang meraung-raung disusul suara rekaman Ir Soekarno saat membaca naskah Proklamasi pada jam dan tanggal yang sama 77 tahun yang lalu. Tak sedikit peserta yang menitikkan air mata seolah merasa ada pada peristiwa proklamasi kemerdekaan RI di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta tanggal 17 Agustus 1945. Pekik merdeka tiga kali diucapkan lantang oleh semua hadirin. “Merdeka! … Merdeka! … Merdeka!” kata Kepala SD Nasima, TY Raharjo SPd yang memandu Pekik Merdeka melalui pelantang suara.
DETIK-DETIK PROKLAMASI: Pembina dan Pengurus YPI Nasima, veteran pejuang, serta semua peserta upacara HUT RI berdiri tegak mengenang detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI.
Seusai kegiatan Detik-detik Proklamasi semua peserta disilakan duduk yang nyaman oleh pembawa acara, Siti Asiyah SPd dan Sri Nikmatu Rupiah MPd. Keduanya merupakan guru bahasa Inggris Sekolah Nasima. Pentas seni pun segera digelar sebagai ekspresi syukur dan bahagia atas anugerah kemerdekaan Republik Indonesia. Pentas pembuka dan langsung memukau hadirin adalah tari Ratoh Jaroe, tarian khas Aceh. Penainya adalah 17 peserta didik perempuan SMA Nasima. Tarian tersebut sering dibawakan peserta didik Sekolah Nasima dalam beberapa even di dalam maupun luar negeri. Juga sarat prestasi nasional maupun internasional.
TARI RATOH JAROE: Tim ekstrakurikuler tari SMA Nasima menampilkan tarian khas Aceh yang rancak penuh semangat sebagai pembuka Pentas Bhinneka Tunggal Ika.
Suasana semakin meriah dengan peragaan busana tradisional yang diberi tajuk Nusantara Fashion Show. Pola lantai peragaan berupa huruf H yang dialasi dengan karpet merah. Peragaan diawali dengan penampilan tujuh anak perwakilan kelas paralel IV SD Nasima yang menampilkan busana tradisional wilayah yang menjadi nama ruang-ruang kelas IV yaitu Pontianak, Bandarlampung, Palembang, Bengkulu, dan Jambi. Disusul dengan penampilan tim kelas V SD Nasima yang menyajikan busana khas Sorong, Wamena, Fak Fak, Ternate, dan Ambon. Kelas VI SD Nasima menampilkan busana dari Nusa Tenggara Timur.
Selanjutnya kelas VII SMP Nasima mengusung busana adat Nusantara dari Cianjur, Kediri, Madiun, Dumai, dan Gunung Sitoli. Tim kelas VIII SMP Nasima memakai busana Bukittinggi, Sawahlunto, Sintang, Kuala Kapuas, dan Bontang. Peragaan busana dari SMP Nasima kelas 9 mengusung tema Bukit Barisan dan Bumi Sumatra Selatan.
NUSANTARA FASHION SHOW: Duta kelas IV SD Nasima sedang in action di catwalk berbentuk huruf T. Mereka bersaing dengan kelas-kelas lainnya untuk menampilkan keelokan serta keragaman busana adat Nusantara.
Tim kelas X SMA Nasima menampilkan peragaan busana adat Nusantara dari Bengkayang, Nunukan, dan Tidengpale. Peragaan busana selanjutnya dari tim kelas XI SMA Nasima yang menampilkan busana Nusantara dari Kalimantan Selatan. Peragaan terakhir yaitu penampilan tim kelas XII SMA Nasima yang mengusung tema busana Nusantara Provinsi Kepulauan Riau.
Parade busana adat Nusantara ini dinilai oleh dewan juri yang terdiri dari Direktur Pendidikan II YPI Nasima, Dr Dwi Sukanintyas, MPd, Direktur SDM YPI Nasima, Hj Dwi Astuti SPd MM, dan Kepala SMA Nasima sekaligus Ketua Panitia HUT Ke-77 RI di Sekolah Nasima, Eni Setyaningsih SPd Gr.
Setelah pagelaran Nusantara Fashion Show, peserta upacara diajak mengapresiasi drama kolosal. Drama mengangkat lakon “Perjuangan untuk Bangkit Melawan Pandemi Covid-19”. Pemain drama semua merupakan peserta didik SMP Nasima. Drama mengawali adegan cerita era 1945-an saat perjuangan meraih kemerdekaan. Kemudian melintas masa sampai pascakemerdekaan. Banyak ulah manusia yang tidak menjaga lingkungan sehingga tahun 2019 dilanda Covid-19 yang menyebabkan kesulitan bagi berbagai aspek kehidupan. Berkat vaksin yang diberikan pemerintah, perlahan kehidupan masyarakat mulai bangkit kembali. Naskah drama tersebut ditulis oleh Melia Luciana SPd dan disutradarai oleh Ariska Dwiyanti SPd. Keduanya adalah guru Bahasa Indonesia di SMP Nasima.
Menjelang akhir acara ada pengumuman juara lomba dan penyerahan hadiah. Dalam rangka HUT RI tahun ini ada aneka lomba yang digelar setiap unit sekolah maupun panitia tingkat yayasan. Lomba di tingkat unit disesuaikan dengan taraf tumbuh kembang anak dan mengedepankan nilai-nilai edukatif, utamanya untuk memperkuat karakter nasionalis agamais. Sedangkan lomba di tingkat yayasan terdiri dari lomba penataan ruang kelas bertema “Kelas Nasionalis Agamais Berbasis TIK”, pembuatan video profil kelas atau class tour, parade tari Bhinneka Tunggal Ika, dan Nusantara Fashion Show.
Juara I-III tata kelas KB-TK Nasima adalah ruang kelas TK A Payakumbuh, TK A Tarakan, dan TK B Sungai Liat. Juara I-III tata kelas SD Nasima adalah ruang kelas IV Pontianak, I Majalengka, dan VI Makassar. Juara I-III SMP Nasima ruang kelas IX Banjarbaru, VII Kediri, dan VIII Kuala Kapuas. Juara I-III jenjang SMA Nasima yaitu ruang kelas X2 Nunukan, XI IPS Penajam, dan X3 Tideng Pale.
Penampil terbaik Parade Tari Bhinneka Tunggal Ika diambil setiap jenjang. Penampil terbaik SD Nasima adalah kelas IV, SMP Nasima kelas IX, dan SMA Nasima kelas XII. Peraga busana terbaik pun diambil setiap jenjang, yaitu tim kelas V SD Nasima, kelas VII SMP Nasima, dan XII SMA Nasima. Juara I-III video profil kelas jenjang KB-TK Nasima, yaitu TK A Payakumbuh, KB Surabaya, TK Tarakan. SD Nasima; I Majalengka, I Pati, dan V Ambon. SMP Nasima; VIII Bontang, VII Madiun, dan IX Baubau. Sedangkan jenjang SMA Nasima; XI IPS Penajam, X2 Nunukan, dan XII MIPA2 Bagan Siapiapi. Hadiah diserahkan oleh Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti MPd dan Wakil Ketua Pengurus YPI Nasima, Ilyas Johari SPd MM secara bergantian.
JUARA LOMBA: Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti MPd (depan paling kiri) dan Wakil Ketua Pengurus YPI Nasima, Ilyas Johari SPd MM (depan paling kanan) berfoto bersama para juara lomba-lomba HUT RI Sekolah Nasima.
FLASHMOB INDONESIA BANGKIT: Ketua Pengurus YPI Nasima bersama guru dan peserta didik turun ke lapangan melakukan gerakan tarian massal (flashmob) dengan iringan lagu-lagu daerah di Indonesia.
Rangkaian acara peringatan HUT ke-77 RI ini diakhiri dengan menari masal (flashmob) yang diiringi musik lagu daerah di Indonesia. Para organ yayasan diikuti oleh ratusan guru, peserta didik, dan orang tua peserta didik Sekolah Nasima turun ke lapangan untuk menari bersama. Flashmob ini melambangkan perasaan optimistik seluruh insan Nasima, bahwa kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia mampu bangkit dan pulih lebih cepat dari pandemi covid 19 yang melanda dunia dua tahunan kemarin. “Tarian mengacu pada tema yang diusung pada peringatan HUT RI di Sekolah Nasima kali ini, ‘Generasi Merah Putih Inspirator Kepulihan dan Kebangkitan Indonesia’. Tema tersebut merupakan pengembangan dari tema nasional ‘Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat’. Tarinya rancak dan penuh semangat,” kata Hj Umi Khulsum SPd selaku koreografer sekaligus pemandu flashmob.
Penulis : Taryadi MPd & Supramono MPd
Fotografer : Nur Maksudi, Aprista Putri K SPd & M Rizaq SPd.