Sabtu pagi 18/3/2023 Sekolah Nasima menyelenggarakan kegiatan kajian kitab kuning yang biasa disebut Kajian Kitab Sabtu Ketiga. Kegiatan dilaksanakan secara blended-hybrid meeting. Seratus lima puluh orang yang terdiri dari organ yayasan serta guru dan tenaga kependidikan hadir langsung di aula Masohi SMP Nasima Jalan Trilomba Juang 1 Kota Semarang. Sedangkan peserta didik beserta orang tua KB, TK, SD, SMP, dan SMA Nasima maupun masyarakat umum hadir online atau dalam jaringan (daring) melalui kanal youtube SMP Nasima.
Biasanya, pematerinya ada dua orang, yaitu Direktur Asrama dan Keagamaan, Ahmad Mundzir SPd AH atau Gus Mundzir dan Guru Mengaji Al Qur’an Sekolah Nasima yang juga Pengasuh Ponpes Tahfiz Anak Darul Ilmi, Kyai Muhammad Amin AH MPd. Gus Mundzir menyampaikan materi fiqih dengan rujukan Kitab Fathul Qorib. Kiai Amin menyampaikan materi adab bagi guru dan murid merujuk pada Kitab Adabul Alim wa Muta’alim karya KH Hasyim Asy’ari. Namun, karena Gus Mundzir ada kegiatan di Blitar, maka pemateri kali ini hanya satu orang yaitu Kiai Muhammad Amin AH MPd. Bertepatan dengan bulan Sya’ban sekaligus menyambut bulan Ramadhan, maka materi yang dibawakan adalah fiqih seputar puasa.
“Kita sudah puluhan tahun menemui bulan Ramadhan dan selalu berpuasa Ramadhan, serta ibadah tarawih dan lainnya. Namun setiap tahun pasti muncul pertanyaan ini itu terkait ibadah-ibadah Ramadhan. Intinya, kita memang harus terus belajar agar dari waktu ke waktu kualitas ibadah kita semakin meningkat,” kata Kiai Amin. Menurutnya, dasar hukum atau fiqih tentang Ramadhan memang sudah tercantum di kitab-kitab. “Saking banyaknya kadang kita belum sempat mempelajari semua. Yang sudah dipelajari ada yang lupa. Lalu dalam praktik sehari-hari kondisinya berkembang sesuai zaman, akhirnya bingung. Oleh karena itu, kajian seperti ini sangat penting untuk diadakan secara istiqomah,” tambah Kiai Amin. (Pram)