Selama 2 pekan, 27 November hingga 06 Desember 2023, peserta didik TK B Nasima menyelenggarakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Adapun tema yang diusung adalah Aku sayang Bumi dengan topik Pengolahan Tanah. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kali ini mengundang Elisa Sukoco MHum sebagai penyuluh Lingkungan Hidup bidang pembuatan kompos dari Dinas Lingkungan Hidup. “Kegiatan P5 merupakan kegiatan berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan mewujudkan karakter sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Melalui kegiatan ini harapannya dapat membangun tanggung jawab dan kepedulian peserta didik khususnya TK B terhadap lingkungan sekitar dengan cara menjaga dan merawat lingkungan sekolah agar tetap asri tutur Laili selaku koordinator kegiatan P5” tutur koordinator kegiatan, Laili Ulfa Hidayati SPd.
Kegiatan pada minggu pertama meliputi diskusi tentang cara melestarikan bumi, cara mengelola sampah sebagai tanggungjawab bersama, dan cara memilah sampah. Peserta didik TK B Nasima sejumlah 53 anak bergotong royong membuat peta konsep kegiatan, membuat jadwal pemeliharaan tanaman lingkungan sekolah, membuat poster tentang menjaga bumi, membawa sampah organik ke sekolah, menuliskan jurnal kegiatan harian, praktik baik membawa bekal minim plastik bekerjasama dengan orang tua untuk membawakan bekal anak-anak dalam wadah tanpa kemasan serta minum dalam tumbler.
Pada minggu kedua, sekolah mengundang narasumber dari Dinas Lingkungan Hidup belajar untuk memberi penyuluhan cara membuat kompos dan eco enzim. Seluruh peserta tampak antusias dalam menjawab pertanyaan dan mengikuti kegiatan. Pesdik TK B Nasima membuat molase dari gula jawa yang dicampur dengan air sumur. Mereka memotong dan menggunting sampah organik seperti kulit jagung, batang sayur, kulit buah dan aneka macam sampah menjadi bagian kecil kemudian dimasukkan ke dalam wadah. Pembuatan eco enzim dapat dipanen kurang lebih pada bulan Februari 2024 dan kompos dapat dimanfaatkan pada bulan Januari 2024. Peserta kegiatan juga menganilsa warna dan struktur tanah yang cocok digunakan untuk bercocok tanam, tanah liat yang digunakan untuk membuat gerabah dan batu bata. Dari analisa tersebut pesdik mempraktekkan tanah liat yang dibentuk menjadi gerabah. (Laili)