FOTO BERSAMA: Ketua PWNU Jateng KH Abdul Ghofar Rozin foto bersama dengan Pendiri YPI Nasima H Yusuf Nafi’ dan Pembina KH Hanief Ismail Lc di Kampus Merah Putih SMA Nasima jalan Yos Sudarso Semarang, Rabu (23/10).
SEMARANG – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng bekerja sama dengan Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima Semarang melatih guru madrasah di lingkungan Lembaga Pendidikan Maarif NU se-Jateng. Kegiatan bernama ‘’English Scholarship Capacity Building for NU Educator’’ diluncurkan Ketua PWNU Jateng KH Abdul Ghofar Rozin MEd dan Ketua YPI Nasima Dr Hj Indarti MPd di Kampus Merah Putih SMA Nasima Jalan Yos Sudarso Semarang, Rabu (23/10).
Hadir dalam kesempatan itu Pendiri YPI Nasima H Yusuf Nafi SH CN, Pembina YPI Nasima, KH Hanief Ismail Lc dan Pengawas YPI Nasima, Ragil Wiratno, Hadir juga Ketua PW LP Maarif PWNU Jawa Tengah, Fakhruddin Karmani SPdI MSI dan Ketua RMI PWNU Jawa Tengah, KH Ahmad Fadlulah Turmudzi. Sementara itu Pengurus Wilayah maupun Pengurus Cabang LP Maarif PWNU dan RMI PWNU se-Jawa Tengah serta ribuan guru maupun ustadz pesantren hadir secara online melalui Zoom dan kanal Youtube PWNU Jateng.
Ketua Pengurus YPI Nasima Dr Hj Indarti MPd menjelaskan, para guru Ma’arif dan ustadz pesantren di lingkungan PWNU Jawa Tengah yang lolos serangkaian seleksi akan mengikuti pembekalan Bahasa Inggris selama enam minggu di Kampung Inggris, Pare, Kediri, Jatim. ‘’Mereka tidak hanya mendapat pembekalan Bahasa Inggris tetapi juga penguatan materi ahlussunnah waljamaah difasilitasi oleh Nasima Education Scholarship yang berada di dalam pengelolaan YPI Nasima,’’ kata Indarti. Untuk tahap pertama, pihaknya membuka kesempatan 40 peserta. “Mereka akan mendapat fasilitas full board, artinya peserta akan mendapat fasilitas pembelajaran bahasa Inggris intensif, materi penguatan kompetensi dan karakter pendidik NU, transportasi, penginapan, konsumsi, uang saku, dan sebagainya sesuai ketentuan,” tambah Indarti.
Daya Dorong
Ketua PWNU Jateng KH Abdul Ghofar Rozin mengatakan, pembekalan kemampuan Bahasa Inggris bagi guru madrasah di lingkungan Lembaga Pendidikan Maarif NU sangat penting. ‘’Ke depan kemampuan berbahasa asing baik itu Inggris, Arab dan Mandarin sangat dibutuhkan untuk para guru agar mereka tidak canggung menghadapi pergaulan internasional. Karena itu perlu daya dorong yang lebih kuat lagi untuk mencapai ke sana. Khusus pilot project ini kami berharap semua peserta mampu mencapai TOEFL minimum 550 pada akhir pelatihan,’’ kata Gus Rozin.
Menurutnya, NU Jateng sudah punya modal 48.000 guru se-Jateng dan akhlakul karimah yang selalu dijunjung tinggi dalam pergaulan. ‘’Kemampuan Bahasa asing ini akan menjadi pembuka pintu mempelajari peradaban dunia,’’ tutur pengasuh pondok pesantren Maslakul Huda, Kajen, Margoyoso, Pati itu. Kepada para peserta dia berpesan agar mengikuti program tersebut dengan sungguh-sungguh. (Agus Fath)