TAMPIL MEMUKAU: Pentas tari Ratoh Jaroe SMP-SMA Nasima tampil apik dan memukau hadirin acara Halalbihalal dan Silaturahmi Ngumpulke Balung Pisah NU Jawa Tengah di Aula Kaimana SMA Nasima pada Sabtu 3/5/2025.
Empat puluh lima peserta didik putri Sekolah Nasima yang tergabung dalam ekstrakurikuler tari Ratoh Jaroe Sekolah Nasima tampil pada acara Halalbihalal dan Silaturahmi Ngumpulke Balung Pisah Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah Tahun 2025. Mereka terdiri dari 20 anak SMP Nasima dan 25 anak SMA Nasima. Tempat acara di Aula Kaimana SMA Nasima Jalan Arteri Yos Sudarso 17.
Hadirinnya berjumlah lebih dari 300 orang yang terdiri dari kalangan ulama dan umara atau pejabat pemerintahan. Hadirin ulama terdiri dari pengurus harian Pengurus Cabang NU kota dan kabupaten se-Jawa Tengah, pengurus harian Pengurus Wilayah NU Jawa Tengah, serta para ulama pengasuh pondok pesantren dan ulama kultural NU. Ulama besar yang hadir antara lain KH Munif Muhammad Zuhri (Pengasuh Ponpes Girikusumo Mranggen Demak sekaligus Pembina YPI Nasima), Dr KH Ahmad Darodji (Ketua Umum MUI Jawa Tengah), KH Hanief Ismail Lc (Ketua PCNU Kota Semarang sekaligus Ketua Pembina YPI Nasima), Drs KH Hadlor Ihsan, dan KH Dzikron Abdullah.
Dari jajaran umara hadir Menteri ATR/BPN RI, KH Nusron Wahid SS MSi, Wakil Gubernur Jawa Tengah, KH Taj Yasin Maimun serta beberapa walikota, bupati, wakil walikota atau wakil bupati yang berlatar belakang NU di Jawa Tengah. Hadir pula Kepala BPN wilayah Jawa Tengah maupun seluruh Kepala BPN kota dan kabupaten se-Jawa Tengah. Selain itu hadir pula Ketua Badan Wakaf Indonesia se-Jawa Tengah.
WANITA PEJUANG: Gerakan-gerakan tari Ratoh Jaroe Sekolah Nasima yang atraktif, dinamis, dan kompak menggambarkan wanita Aceh yang berani berjuang dan berkiprah di berbagai bidang kehidupan.
Akan pentas di Eropa
Spesial pada acara tersebut, tim Ratoh Jaroe Sekolah Nasima menampilkan tarian khas wanita Aceh tersebut dengan tema “Tarik Pukat”. Dari awal sampai dua pertiga bagian pentas penari menampilkan gerakan-gerakan atraktif, rancak, dan kompak khas Ratoh Jaroe diiringi gendang serta nyanyian khas Aceh maupun teriakan-teriakan penuh semangat. Dua puluh lima penari SMA Nasima menari dalam satu deret di atas panggung, sedangkan dua puluh penari SMP Nasima menjadi satu deret di lantai depan panggung. Pada sepertiga akhir para penari mengeluarkan potongan tali dari ikat pinggang masing-masing. Setiap deret membagi menjadi dua kelompok, jadi total ada empat kelompok. Mereka memeragakan gerakan-gerakan yang rumit sambil memainkan tali-tali mereka. Pada gerakan terakhir, tali-tali yang dipegang penari menjadi suatu anyaman yang menyerupai pukat atau jaring. Penonton pun terpana kagum dan memberi aplaus yang sangat meriah.
“Tari Ratoh Jaroe adalah tarian khas wanita Aceh yang penuh energi, gesit, kompak, dan sangat dinamis. Melambangkan emansipasi dan semangat wanita Aceh untuk berjuang serta berkiprah setara dalam berbagai bidang kehidupan. Spesial pada kali ini, 45 anak putri SMP dan SMA “Merah Putih” Nasima menyajikan tari Ratoh Jaroe bertema “Tarik Pukat”. Wanita Aceh berani menghela perahu, menerjang badai, menebar pukat untuk membawa pulang ikan-ikan beraneka rupa bagi keluarganya,” kata Kepala SMA Nasima, Sri Utami SPd Gr.
TARIK PUKAT: Gerakan-gerakan rumit menggunakan tali oleh penari Ratoh Jaroe Sekolah Nasima akhirnya membentuk anyaman tali yang menyerupai pukat atau jaring untuk menangkap ikan di laut.
“Anak-anak ekstra tari ini telah memenangkan berbagai even di tingkat nasional maupun dunia. Tercatat, pada tahun 2017 dan 2018 secara berturut menjadi penampil terbaik di Andonk International Art Culture Festival. Tahun 2023 juara di Istambul Turki dan 2024 kembali juara di Tianjin Cina. Mohon doa semua pihak, pada Juli 2025 nanti mereka akan berpartisipasi pada festival seni budaya di Perancis, Belgia, dan Belanda,” tambah Sri Utami. (Pram)