KHATAMAN AL QUR’AN: Para guru hafidz-hafidzah mengajak peserta didik SMP-SMA Nasima untuk bersama-sama membaca dan menyimak bacaan Al Qur’an Juz 30 di pangung acara (22/10/2022).
Hari Santri Nasional pada tahun 2022 ini bertepatan dengan tradisi Setu Legen di Sekolah Nasima. Tanggal 22 Oktober 2022 bertepatan dengan hari Sabtu dengan pasaran Legi. Oleh karena itu, kegiatannya dikemas kombinatif. Para guru yang hafal Al Qur’an (hafidz dan hafidzah) mulai khataman Al Qur’an di Aula Kaimana pada pukul 05.00 WIB. Peserta didik SMP dan SMA Nasima serta semua guru serta tenaga kependidikan masuk sekolah untuk melakukan upacara bendera di lapangan SMA Nasima pada jam 07.30-08.30 WIB. Khusus peserta didik SD Nasima upacara dilaksanakan pada Senin 24 Oktober 2022.
Mereka semua berpakaian khas yang disebut busana Santri Merah Putih. Laki-laki memakai sarung bernuansa warna merah, baju hem atau koko lengan panjang warna putih, dan peci nasional berwarna hitam polos. Perempuan memakai baju kurung warna putih serta kerudung dan rok sarung bernuansa warna merah. Upacara bendera berjalan khidmat. Direktur Asrama dan Keagamaan YPI Nasima, Ahmad Mundzir SPd AH atau biasa dipanggil Gus Mundzir menjadi pembina upacara. Organ YPI Nasima dan Badan Eksekutif YPI Nasima berbaris di podium kehormatan. Tampak hadir Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr Indarti MPd beserta jajaran dan Direktur Eksekutif YPI Nasima, Hj Mila Christanty
Susunan upacara bendera Hari Santri serupa dengan upacara biasanya. Plusnya adalah adanya pembacaan Ikrar Santri Nusantara oleh petugas ditirukan semua peserta upacara dan menyanyi Mars “Syubannul Wathan” secara kolosal. Dalam sambutannya, pembina upacara menyampaikan sejarah singkat Resolusi Jihad dari para kyai, Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, serta ditetapkannya Hari Santri Nasional oleh Presiden RI. Dia juga mengingatkan para santri untuk giat belajar akademis seimbang dengan belajar agama, mengasah keterampilan, dan membina akhlak. “Tantangan hidup generasi masa depan semakin besar. Mari kita siapkan diri lebih dini agar mampu menjadi ‘lokomotif-lokomotif’ bangsa dan agama,” kata Gus Mundzir.
Setelah rehat sekitar 30 menit semua peserta upacara menuju Aula Kaimana SMA Nasima di lantai 3 untuk mengikuti kegiatan Khataman Al Qur’an. Peserta menyimak pelafalan Al Qur’an oleh para hafidz hafidzah melalui mushaf Al Qur’an masing-masing. Sekitar pukul 10.30 pelafalan 30 Juz Al Qur’an tuntas. Kiai Muhammad Amin SPd AH menutup rangkaian kegiatan dengan Yasin, tahlil, doa, serta tausyiah singkat perihal keutamaan santri. Jam 11.30 semua rangkaian kegiatan selesai diakhiri sholat Zuhur berjamaah di Masjid Baitul Masykur Nasima. (Pram)
NASIONALISME-AGAMA: Karakter nasionalis agamais diterapkan secara otomatis pada peringatan Hari Santri di Sekolah Nasima. Para santri khidmat menghormat bendera, menyanyi Indonesia Raya dan Mars Syubbanul Wathan, berikrar Santri Nusantara, dan berdoa untuk bangsa, negara serta agama.
BAROKAH AL QUR’AN: Semua hadirin menyimak ayat demi ayat Al Qur’an yang dilafal para hafidz-hafidzah, sehingga pada Hari Santri Nasional warga Sekolah Nasima memperoleh manfaat dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan.