Sekolah Nasima

Sekolah Nasima Ziarah ke Makam Mbah Luhung

Bagikan

LELUHUR PEMBINA YPI NASIMA: Ketua Pembina YPI Nasima, KH Hanief Ismail Lc (membelakangi kamera, paling kiri) memimpin doa ziarah di Makam Mbah Luhung yang merupakan leluhur anggota Pembina YPI Nasima, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya (12/8/2022).

 Setiap tiga puluh lima hari sekali pada hari Sabtu dengan pasaran Legi dalam sistem kalender Jawa Keluarga Besar Sekolah Nasima konsisten menyelenggarakan kegiatan religi yang dinamai tradisi Setu Legen. Pada bulan Agustus ini kegiatan dilaksanakan pada Sabtu Legi 13/8/2022. Rangkaian kegiatannya terdiri dari ziarah pada Jumat malam bakda Isyak Jumat 12/8/2022 lalu khataman Al Qur’an serta Yasin, tahlil, dan doa untuk para pendahulu Sekolah Nasima pada esok harinya.

Ada 40 orang yang terdiri dari organ yayasan, guru, serta tenaga kependidikan Sekolah Nasima yang mengikuti kegiatan ziarah. Ketua Pembina YPI Nasima, KH Hanief Ismail Lc hadir dan memimpin jamaah. Tampak hadir pula Wakil Ketua Pengurus YPI Nasima, Ilyas Johari SPd MM dan Direktur Litbang YPI Nasima, Supramono MPd, Direktur Humas dan Publikasi, Muhson SPd, dan Kepala SD Nasima, TY Raharjo SPd.

Makam yang diziarahi adalah makam Habib Luhung Alwi atau biasa dikenal dengan sebutan Mbah Luhung. Lokasinya di Perumahan Cluster Dahlia, Jl. Genting Raya, Tunggu, RT 03 RW 09 Kelurahan Meteseh Tembalang, Semarang. Mbah Luhung adalah leluhur dari anggota Pembina YPI Nasima, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya. Mbah Luhung merupakan anak Habib Hasan atau Simbah Kramatjati yang keempat. Habib Hasan adalah putra dari Habib Thoha bin Muhammad Al-Qadhi. Habib Thoha bin Muhammad Al-Qadhi maupun Habib Hasan bin Thoha adalah ulama sekaligus pejuang yang gigih memerangi penjajah. Habib Thoha salah satu pemimpin perang melawan Portugis. Sedangkan Habib Hasan melawan Belanda.

MENELADANI AKHLAK AULIYA: Peziarah dari Sekolah Nasima khusyuk berdoa di pusara Habib Luhung Alwi.

Habib Luhung Alwi merupakan putra Habib Hasan yang paling menonjol. Sifat kerasnya sama persis seperti ayahnya. Keras dalam memimpin dan ditakuti para penjajah kala itu. Ia juga sempat meneruskan perjuangan ayahnya meski tak begitu lama. Karena Habib Luhung meninggal di usia muda, 41 tahun. Ayah dan anak tersebut juga dikenal dermawan. Mereka menggunakan harta kekayaannya untuk membantu sesama manusia. Tak tebang pilih, siapa pun yang membutuhkan bantuan pasti mereka bantu. Dakwah agama di pulau Jawa pun mereka lakukan tanpa kenal lelah sampai akhir hayat mereka.

“Sekolah Nasima istikomah atau konsisten melakukan ziarah auliya bertujuan untuk mendoakan, mengharap berkah, sekaligus belajar sejarah dan meneladani akhlak para auliya. Kali ini kami meneladani Habib Luhung Alwi,” kata KH Hanief Ismail seusai ziarah. Setelah ziarah rombongan Sekolah Nasima bersilaturahmi ke Pondok Pesantren Tahfiz Qur’an Anak Darul Ilmi Tembalang. Pengasuhnya adalah Ustaz Muhammad Amin SPd AH. Dia merupakan guru mengaji Al Qur’an Sekolah Nasima. (Pram)

SILATURAHMI: KH Hanief Ismail Lc (nomor 3 dari kanan) dan Ustaz Muhammad Amin SPdI AH (nomor 4 dari kanan) bersama guru dan tenaga kependidikan Sekolah Nasima yang bersilaturahmi di Ponpes Darul Ilmi.


Bagikan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *