Sekolah Nasima

Pendidik Nasima Berziarah dan Meneladani Nasionalisme Mbah Depok

Bagikan

ZIARAH MAKAM MBAH DEPOK: Peziarah dari Sekolah Nasima di depan makam Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya atau Mbah Depok pada Jumat 3/2/2023.

Sekolah Nasima memiliki tradisi baik yang konsisten dilakukan sejak tahun 2005. Setiap tiga puluh lima hari sekali pada hari Sabtu dengan pasaran Legi dalam sistem kalender Jawa Keluarga Besar Sekolah Nasima istiqomah menyelenggarakan kegiatan religi yang dinamai tradisi Setu Legen. Pada bulan Februari ini kegiatan dilaksanakan pada Sabtu Legi 4/2/2023. Rangkaian kegiatannya terdiri dari ziarah pada Jumat malam bakda Isyak Jumat 3/2/2023. Lalu khataman Al Qur’an serta tahlil dan doa untuk para pendahulu Sekolah Nasima pada esok harinya di Masjid Baitul Masykur Nasima, Jalan Yos Sudarso 17 Arteri Utara Kota Semarang.

Ada tiga puluh tujuh orang yang mengikuti kegiatan ziarag Setu Legi. Mereka terdiri dari organ yayasan, guru, serta tenaga kependidikan Sekolah Nasima. Ketua Pendiri YPI Nasima, H Yusuf Nafi SH CN dan Pembina YPI Nasima, KH Hanief Ismail Lc hadir. Tampak pula Anggota Pengawas, Dr H Najahan Musyafak MA, Wakil Ketua Pengurus, Ilyas Johari SPd MM, Wakil Sekretaris, Adhi Nugroho SKel MSc, Direktur Litbang, Supramono MPd, Direktur Sarpra, Ahmad Jauhari MPd, serta Kepala SD Nasima, TY Raharjo SPd. Hadir pula jamaah dari Nasima Motor dan Pasar Kubro Merah Putih. Ziarah dipandu oleh Kiai Muhammad Amin MPd AH.

“Makam yang kita ziarahi adalah makam Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya di Jalan Depok, Kota Semarang. Habib Thoha merupakan leluhur dari ulama besar yang menjadi Pembina YPI Nasima, Habib Luthfi bin Ali bin Yahya,” kata Wakil Ketua Pengurus YPI Nasima, Ilyas Johari SPd MM. Menurut literatur dan cerita Habib Luthfi, Habib Thoha lahir di Inad Hadromaut Yaman sekitar tahun 1702 M. Dia merupakan ulama yang sangat alim dalam ilmu agama dan ilmu umum. Dalam ilmu umum Habib Thoha mahir tentang perdagangan. Dia berdagang sekaligus berdakwah ke India, Melayu, lalu Nusantara. Di Nusantara, dia bersama ayahnya menetap di Semarang untuk berdagang dan juga berdakwah menyebarkan agama Islam.

KHUSYUK: Peziarah Nasima khusyuk membaca nadzom kalimat-kalimat thayyibah dan doa di depan makam Habib Thoha.

Habib Thoha dikenal sangat dermawan. Suka memberi kepada orang yang kurang mampu dan sangat perhatian kepada anak-anak yang sedang belajar, terutama anak yatim piatu. Habib Thoha juga seorang nasionalis. Dia ikut serta dalam menjaga kedaulatan Nusantara. Dia ikut serta melawan dan mengusir para penjajah Portugis bersama pasukan Mataram. Habib Thoha menetap di Kota Semarang sampai akhir hayatnya pada tahun 1799 lalu dimakamkan di wilayah Depok Semarang.

“Sekolah Nasima istiqomah atau konsisten melakukan ziarah auliya minimal sebulan sekali. Ziarah yang kami lakukan bertujuan untuk mendoakan, mengharap berkah, sekaligus belajar sejarah dan meneladani akhlak para auliya. Kali ini kami meneladani Habib Thoha bin Muhammad bin Yahya,” kata KH Hanief Ismail seusai ziarah. (Pram)


Bagikan

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *