DISKUSI NAGHAM TARTILUNA: Kamis 16/5/2024 Muadzin Masjid Agung Jawa Tengah, Ahmad Ruhani AH (kanan) menerima silaturahmi Tim Qur’an Learning Center (QLC) Sekolah Nasima dan melakukan tahsin terhadap nagham metode pembelajaran mengaji Al Qur’an Tartiluna.
Kamis malam 16/5/2024 Tim Qur’an Learning Center (QLC) Sekolah Nasima melakukan silaturahmi ke Kantor Pengurus Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT). Tim terdiri dari Shodiqun SPd AH, Muh Zaenal Qowim SPd, Muhammad Maimun Fathoni MPd AH, dan Aditia Tresna Wijayanto MPd. Selain itu Direktur Asrama dan Keagamaan (Dirasgama) YPI Nasima, Ahmad Mundzir SPd MAg dan Direktur Penelitian dan Pengembangan YPI Nasima, Supramono MPd turut hadir mendampingi. Mereka bertemu dengan Ahmad Ruhani AH. Dia adalah muadzin utama MAJT yang pernah menjadi juara qari’ tingkat internasional. Dia juga aktif mengasuh santri Tahfidz Qur’an MAJT.
Selain bersilaturahmi, Tim QLC Sekolah Nasima berniat untuk berkonsultasi sekaligus tahsin (uji kebenaran dan kefasihan) terkait nagham (nada lagu) Tartiluna. Tartiluna adalah nama metode pembelajaran mengaji Al Qur’an yang disusun oleh Tim QLC Sekolah Nasima. Tartiluna direncanakan mulai diimplementasikan di semua jenjang Sekolah Nasima, yaitu KB-TK, SD, SMP, dan SMA Nasima secara serentak pada Tahun Ajaran 2024/2025. Tartiluna akan menggantikan metode pembelajaran Al Qur’an sebelumnya. “Setelah melalui proses perenungan dan diskusi di forum QLC kami memilih nada shalawat Qur’aniyah sebagai nagham Tartiluna. Kami bertemu Ustadz Ruhani untuk memantapkan pilihan nagham dan tahsin beberapa bacaan surah pendek Al Qur’an dengan nagham tersebut. Selain itu juga tahsin untuk penerapan nagham teks-teks dalam jilid Tartiluna. Masukan berupa saran-saran dari beliau tentunya sangat kami butuhkan,” kata Shodiqun selaku koordinator QLC.
Proses tahsin nagham dan mendiskusikan saran-saran dari Ahmad Ruhani berlangsung sekitar tiga jam, mulai jam 20.00 sampai jam 11.00 WIB. “Saya sangat bersyukur Sekolah Nasima mampu berinovasi dengan menyusun metode Tartiluna. Nagham shalawat Qur’aniyah yang dipilih juga sangat tepat. Saya sepakat. Secara filosofis masuk, secara keilmuan Al Qur’an juga tepat, serta secara pendengaran pun enak dan ada kebaruan,” kata Ahmad Ruhani.
Tim QLC merasa lega atas pernyataan Ustadz Ruhani tersebut dan segera akan membuat rekaman-rekaman surah-surah dalam Al Qur’an. Dirasgama YPI Nasima, Ahmad Mundzir SPd MAg menambahkan penguatan, “Shalawat Qur’aniyah ciptaan KH Abdullah Umar sebagai nagham Tartiluna menyampaikan sebuah nilai filosofis dan juga menjadi pengingat tarikh bahwa Al Qur’an pertama kali diturunkan Allah Subhanahu Wata’ala kepada Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wassalam. Setelah itu Rasulullah mengajarkannya kepada para sahabat dan seterusnya tersambung sampai saat ini melalui para ulama, lalu ulama murid-murid para ulama pendahulunya tersebut, sampai ke guru-guru Al Qur’an Sekolah Nasima yang notabene adalah santri dari para ulama yang sanad keilmuannya tersambung ke Rasulullah.” Pram
PENYUSUN TARTILUNA: (Dari kiri) Muhammad Maimun Fathoni MPd AH, Aditia Tresna Wijayanto MPd, Shodiqun SPd AH, Ahmad Ruhani AH, Ahmad Mundzir SPd MAg, dan Muh Zainal Qowim SPdI.